Desa Banjarwaru terletak di Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, dan dikenal sebagai wilayah agraris dengan tradisi pertanian padi yang mendominasi. Pada awalnya, Banjarwaru merupakan padukuhan yang menjadi bagian dari Desa Pasuruhan (Binangun). Nama Banjarwaru berasal dari Ki Banjar, tokoh lokal yang memiliki peran penting di wilayah Binangun dan Nusawungu, serta tanaman waru yang banyak tumbuh di desa ini. Pada era Sultan Agung dari Kerajaan Mataram Islam, desa ini dikembangkan menjadi salah satu penopang perekonomian dengan hasil pertanian yang melimpah.
Desa Banjarwaru juga memiliki sejarah budaya yang kuat. Pada tahun 1980 hingga akhir 1990-an, seni tradisional lengger menjadi ciri khas desa ini, yang memperkuat identitas budayanya. Selain itu, desa ini memiliki kegiatan adat istiadat Sedekah Bumi sebagai bentuk syukur masyarakat atas rezeki yang diperoleh dari hasil pertanian, yang juga menunjukkan keterkaitan dengan budaya lokal.
Meski dikenal dengan kesuburannya, Banjarwaru menghadapi berbagai tantangan seperti wabah penyakit dan serangan hama yang pernah melanda wilayah ini pada awal abad ke-20, menyebabkan kegagalan panen dan ketimpangan sosial. Hingga kini, Desa Banjarwaru tetap menjadi salah satu penghasil padi terbesar di Nusawungu dengan lahan pertanian yang subur. Hal ini menjadikan Banjarwaru sebagai salah satu desa yang cukup penting dalam mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Cilacap.
Dewi
01 Oktober 2024 10:21:28
Salam hormat, Nama saya Dewi. Saya ingin bertanya apakah ada informasi tentang Purna Pekerja Migran...